Minggu, 18 September 2011

bed story #4


semalam, sebelum tidur, aku dibisiki si kasur "kau sebenarnya bukan partner yang baik, akuilah". aku mengakuinya dan balik berbisik "tapi mungkin aku bisa menjadi partner yang baik dalam hal ini", tersenyum sambil mengerling ;)
-aku serasa menjadi noda getah di baju kesayangannya.

Sabtu, 17 September 2011

bed story #3

when you feel no longer needed
you should pack yours
closely tie your shoes
The first step, smile
The second step, laugh
The next step, quite

-make your wound as an energy for unwritten future :)

Jumat, 16 September 2011

my nu fave indie music..

* MONDAY MATCH CLASS

The five-pieces sweet-voiced-power-pop band, started as a duo, and now you can see six people in the line-up (Priscii (PJ), Ario (The Adams frontman), Hasief, Ghyan, Echang and Gigih). . They said they were mainly influenced by Rooney, The Adams, Locksley and The Cardigans.

*THE MORNING AFTER


Bambang Iswanto (vocal and guitar), Akhmad Sya’ban Nasution (Bass), and Onny Maretino Nugroho (Drums) formed The Morning After in 2002, Malang. The band then recruited Pramudya Ananta as a guitar in 2004 before they entered the recording studio to record their first album release. Drawing from high school band called Mayonaise Punch, it only had two members that still remained until now. Sooner afterwards, the guys changed their name became “The Morning After” quoted from a Dutch article.

*THE TREES AND THE WILD
The Trees and The Wild mungkin masih asing di kuping sebagian kalian. Band ini memang terhitung baru. Terbentuk dari pertemanan masing-masing personilnya sejak bangku sekolah. Andra dan Remedy berteman sejak SMA dan pernah membuat proyek akustik bersama ketika kuliah. Sedangkan Iga adalah teman Andra di sebuah band blues, Enterprising John yang juga temannya sejak SMP. Di tahun 2006 mereka mulai mencoba menulis beberapa lagu. Beberapa karya pun tercipta. Dari sanalah perjalanan panjang The Trees and The Wild dimulai. Mereka menawarkan komposisi musik akustik yang sederhana dan ear catching. Mudah dicerna dan cukup minimalis.

*SAJAMA CUT


Marcel Thee, Dion Panlima Reza, Vishnu Panji Pradana, Randy Apriza Akbar, Banu Mahari Satrio, Hans Citra Patria


dry season-


sepertinya kemarau juga sedikit berdampak proses-proses dalam tubuh.  rasanya seperti kering, gersang, tandus, dan dehidrasi berlebihan.

Rabu, 14 September 2011

bed story #2

A: apa yang salah dengan hubungan pacaran?

B: ruang untuk privasi semakin berkurang.

A: dan kamu tidak benar-benar menjadi dirimu sendiri, iya kan?

B: seperti itulah.

A: tawaran solusi?

B: cukup dibicarakan dan sedikit pengertian.

A: cukup adil lah :)

bed story #1

A: adami pulsamu?

B: ndadapi.

A: oh. janganmi peng smsko di? nda kobalasji pasti.

B: ia. pake insting meki saja.

A: hahahahah

B: hahahaha

Selasa, 06 September 2011

Senin, 05 September 2011

rangka rahasia-



aku sudah duduk di tempat ini sejak lima menit yang lalu. disini, di rangka bangunan pemerintah yang tak kunjung selesai pengerjaannya, dipinggiran kota makasar. lembaran dua ribu rupiah untuk biaya kebersihan dan parkir-katanya- harus kutukarkan untuk beberapa jam menyendiri disini dengan penerang seadanya-lebih mirip cahaya di warung remang-remang- dan teriakan lagu band karbitan yang liriknya bikin mual. karena tempat inilah yang menjadi tujuan utama pelarian diriku dari suntuk dan membosankannya pukul 9 malam hingga dini hari.

aku rupanya sedang tak sedang sendiri. ada sepasang manusia di sudut sana, dan sepasang lagi di ujung sana. tapi tetap saja aku duduk sendiri di sisi rangka yang ini. Aku kesulitan menggambarkan bentuk tempat ini. Rangka dasar bangunan yang –sepertinya- akan menjadi salah satu gedung pemerintahan, bentuknya seperti ular yang meliuk liuk kaku- aku buruk dalam hal mendeskripsikan jadi cukup kugambarkan sebatas itu-. kukeluarkan sebungkos rokok dan pemantik dari dalam kantung tasku. percayalah, solusi terbaik tubuh yang tak tahan suhu rendah selain sweater tebal dan syal adalah hangatnya bakaran tembakau beracun. sebungkus penuh berisi 20 batang akan kuhabiskan malam ini. disini. jadi anggap saja jika salah satu dari kalian akan menanyakan berapa lama biasanya aku akan bertahan disini dengan posisi tubuh yang berubah-ubah sesuai kenyamanan tubuh akan kujawab "tergantung frekuensi isapan dan kegalauan yang mengharuskanku tetap disini hingga batangan ke 20". tak perlu headset untuk tetap membuatmu tetap bersama dirimu sendiri, disini sepi, tak ada gaduh yang kau takutkan karena yang ada hanya suara ombak yang menghantam rangka tiang dan aku tak pernah setenang disini.

kubaringkan tubuhku, dengan betis dan kaki yang menggantung pada lutut. isapan semakin dalam, mataku terpejam, hidungku berhasil menangkap angin yang membawa aroma sampah pantai khas pinggiran kota besar, aku benar-benar menikmati malam ini. "kenapa harus seperti ini jadinya?", kudengar suara lirih dari bagian sisi kiri dalam tubuhku. sesuatu yang hangat terjun bebas dari ujung indra penglihatanku. entahlah, ada sesuatu yang perih di sekitaran dadaku yang dengan banyak hempasan angin malam tetap saat membuatmu serasa kekurangan oksigen dan berdampak buruk pada kelenjar airmataku. 

***

"kamu percaya begitu saja?"
"iah"
"kamu diselingkuhi. aku liat sendiri. and no doubt. kamu hanya pura-pura tidak percaya apa yang aku bilang. iya kan?"
"aku percaya kamu, sekaligus meyakinkan diri kalo dia tidak berkhianat. aku memang butuh berpura-pura tak tahu yang dia lakukan di luar sana. nyaliku ciut. aku sadar dia kadang membanding-bandingkan aku dengan perempuan itu, hanya saja melabelinya denga kata 'temanku' seperti ini kenapa kamu tidak bisa? dan tidak pernah juga dengan terang-terangan- seburuk-buruknya dia, masih ada sedikit inginnya menjaga perasaanku- ".
"sial"
"dengan cinta yang berkembang biak dengan suburnya di dalam dirimu, pastilah ini lebih dari membunuhku. jangan kau tanyakan rasanya. aku hanya perlu acting berperan sebagai perempuan terbahagia dengan limpahan cinta yang sebanding. tak usah mengkhawatirkanku”

***

kepalaku seakan penuh dengan kalimat-kalimat itu. bak pita kaset yang mengusut. rumit. aku tak ingin membahas ini lebih jauh. yakinlah, terbawa semakin larut akan membunuhmu perlahan dan sadis.

***

"mbak"
"ia"
"tidak takut sendiri? disini kadang ada yang iseng loh"
"tidak. saya sudah kenal sama orang yang sering disini. tenang saja"
"mbak, rokok ada tak?"
"tinggal sebatang. tuh buat kamu saja"
"thanks yah. hmmm mbak ngapain disini, sendiri, dijam segini?"
"meyakinkan diri"
"heh?"
"saya sedang berusaha meyakinkan diri dan cari ketenangan. yah semacam semedi. hehehe"
"hahahahahahaha. mbak ini. ada-ada saja. eh saya cabut yah. makasih rokoknya. daaaaah"

***

habis sudah waktuku disini. batangan ke 20 melayang di bibir pengamen kecil. kuraup semua peralatan lalu kurampungkan dalam tas. pukul 3 dini hari. masih dengan perih, galau, dan semedi yang belum sempurna, aku pulang dan tidak benar-benar membawa diriku.

am i that bad?


glasses, acnes, fat lips, lil' nose, skinny, tattoo.
knitting, stitching, sewing, cooking.
religious parents *poor me
i love my "TD" and blue
having fun with cun
tea and twilight
i smoke some cigarettes
i drink and drunk
i sleep with my boyfriend
trying to be uncivilized and uncontrol.
they called me a bad girl and i don't give a shit.
this is my real life and this is the way i live.
patethic ridiculuos.

playlist of the year-


feeling sorry- paramore
monster - paramore
mesin penenun hujan - frau
i set fire - adele
senja - float
pulang - float
kekal - homogenic
transmutasi - homogenic
you and me againts the world - Mocca
crop circle me - everybodylovesirene
buka - pure saturday
awan - pure saturday
tutur gelap - pure saturday
pathetic waltz - pure saturday
membusuklah bersamaku - fami
i miss u - rocket rockers
over the rainbow - me first and the gimme gimmes
it was kyoto where i died - sajama cut
nemesis-murder - sajama cut
bohemian rhapsody - never shout never
hoppipola - sigur ros
tak selalu
you - ten 2 five