Senin, 25 Juli 2011

apalah..

00.18 diatas bus menuju rumah dan sebagiannya kulanjutkan sesampai dirumah.

apa?
ada apa?
kenapa?
iyah, rasanya berat dan aneh.

aku sedang berada di atas jalan yang akan membawaku menuju rumah. tempat bapak ibu menampungkan diri. tempat yang selalu dirindukan anak rantauan.serupa itu. lalu ada apa dengan aneh yang merangkul dan memberatkan langkahku? semua hal seakan menyeretku kembali ke kamar kecil dengan dinding penuh coretan umpatan, rayu-rayuan kekasih, rindu, dan banyak ingin kami tentang ini itu. tempat dimana kebebasan menjadi milikku sepenuhnya. tempat dimana aku bisa menjadi diriku sendiri. tempatku menampung banyak kesal, menangis, lalu menertawai apa saja. bersama sahabat, kami menangisi dan mengumpati sial, tempat kami menertawai musuh, berdesak-desakan meliukkan tubuh agar kotak kecil itu bisa memuat ke7 tubuh kami dengan berbagai macam lingkar tubuh.

langit luar bus yang gelap benar-benar menyempurnakan malamku. lama tak seperti ini,
duduk sendiri, malam, dan deret lagu.

setiba dirumah, aku lalu mulai berpikir tentang hal ini. bukan tentang aku tak merindukan rumah, toh perasaan senang juga sempat memayungiku. hanya saja hal ini asing bagiku. tingkah sayang-sayang dengan bapak ibu menjadi kaku. aku bahkan lebih kesal harus meninggalkan ke7 manusia gila itu dibanding mengikuti ajakan ibu untuk berhangat-hangatan ria dengan keluarga kecil kami. hei, dan aku sadar aku lebih banyak menceritakan rahasiaku dengan sahabat-sahabatku dibandingkan menceritakannya dengan ibu-bapak. dan hei, ini adalah kali ke 16 lagu tangga mondar-mandir menjadi satu-satunya pengisi deret playlist. sepertinya indra pendengarku sedang nyaman menyelesaikan tulisan dengan lagu ini. dan lalu konsentrasiku hilang. buyar. tulisan ini tadinya akan kubuat panjang, tapi sepertinya hanya berakhir disini. seperti ini.

Tidak ada komentar: